HASIL
DAN UJI COBA
IV.1. Software
Instalasi merupakan hal yang sangat penting karena merupakan proses
penginputan data dari komputer ke dalam mikrokontroler. Sebelum melakukan
instalasi, hubungkan terlebih dahulu antara komputer dengan downloader melalui kabel USB ke rangkaian
mikrokontroler.
Dalam proses instalasi ini
menggunakan aplikasi BascomAVR Untuk
melakukan instalasi ini dapat dilakukan dengan beberapa langkah antara lain :
a. Langkah pertama yang dilakukan adalah menjalankan software BascomAVR dengan mengklik icon . Setelah program melakukan load maka akan terlihat bentuk tampilan seperti
gambar IV.1. :
b. Selanjutnya untuk memprogram Mikrokontroler
ATmega16 yaitu dengan mengetikkan program sesuai dengan yang dibutuhkan pada
alat. Seperti yang terlihat pada gambar VI.2 :
Gambar
IV.2. Tampilan Program
c.
Sebelum
melanjutkan tahap instalasi mikrokontroler pada program yang telah
selesai, maka terlebih dahulu program tersebut di-Save sebelum di-Compile.
Untuk menyimpan Program dapat dilihat pada gambar IV.3 :
Gambar
IV.3. Proses Penyimpanan
File.
d.
Untuk melanjutkan tahap instalasi mikrokontroler, program terlebih dahulu di-check dengan mengklik tombol “Compile” atau ikon IC , proses ini berfungsi untuk mensetting program kedalam Chip Mikrokontroler. Dapat dilihat apakah program yang dibuat memiliki kesalahan atau tidak, kalau berhasil maka akan tertulis “No errors”. Proses Compile dapat dilihat pada gambar VI.4 :
Untuk melanjutkan tahap instalasi mikrokontroler, program terlebih dahulu di-check dengan mengklik tombol “Compile” atau ikon IC , proses ini berfungsi untuk mensetting program kedalam Chip Mikrokontroler. Dapat dilihat apakah program yang dibuat memiliki kesalahan atau tidak, kalau berhasil maka akan tertulis “No errors”. Proses Compile dapat dilihat pada gambar VI.4 :
Gambar VI.4. Proses Compile
Untuk mengisi program yang telah di compile dari PC/Laptop
ke mikrokontroler maka diperlukan
software Avr-dude. Avrdude adalah program untuk meng-upload/download kode hex ke
dalam mikrokontroler ATmega16. Untuk mengisi filehex ke mikrokontroler dapat dilakukan dengan beberapa langkah
antara lain :
1.
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah buka program AVR-DUDE dengan mengklik icon , Kemudian AVR-DUDE akan
tampil seperti gambar IV.5.
Gambar IV.5 Tampilan Configuration
AVR-Dude
2.
Setelah itu klik pada “location of avrdude” kemudian cari dimana lokasi avrdude.exe, setelah itu klik avrdude.exe kemudian klik open. Kemudian klik juga pada “-C Location of alternate configuration file:” setelah itu cari dimana lokasi avrdude.conf kemudian klik open. Dan ubah nilai “–p Device:” menjadi m16, ini dikarenakan memakai Mikrokontroler ATmega16.
Setelah itu klik pada “location of avrdude” kemudian cari dimana lokasi avrdude.exe, setelah itu klik avrdude.exe kemudian klik open. Kemudian klik juga pada “-C Location of alternate configuration file:” setelah itu cari dimana lokasi avrdude.conf kemudian klik open. Dan ubah nilai “–p Device:” menjadi m16, ini dikarenakan memakai Mikrokontroler ATmega16.
3.
Tahap selanjutnya yaitu klik tab “Files” pada AVR-Dude, kemudian klik open pada “Flash” kemudian cari file .hex dari program yang telah di Compile sebelumnya, yaitu “Pengukur Gas CO.hex” setelah itu ubah nilai Format: menjadi Autodetect, seperti pada gambar IV.6. ini :
Tahap selanjutnya yaitu klik tab “Files” pada AVR-Dude, kemudian klik open pada “Flash” kemudian cari file .hex dari program yang telah di Compile sebelumnya, yaitu “Pengukur Gas CO.hex” setelah itu ubah nilai Format: menjadi Autodetect, seperti pada gambar IV.6. ini :
Gambar IV.6. Tampilan Download File Pada AVR-DUDE
4.
Selanjutnya tekan Execute untuk men-download program dari PC ke mikrokontroler,
jika berhasil maka dapat dilihat pada gambar IV.7.
Gambar IV.7. Tampilan Selesai
Men-download File Ke Mikrokontroler
IV.2. Software Interface
Software interface pada
alat pengukur gas CO pada kendaraan berbasis mikrokontroler ATmega16 adalah
program yang dijalankan untuk menerima data Gas CO ke komputer untuk tampilkan.
Sebelum melakukan instalasi, hubungkan terlebih dahulu antara komputer dengan
komunikasi usb to serial melalui
kabel USB ke rangkaian mikrokontroler.
Berikut adalah hasil dari perancangan
software interface, ditunjukan oleh
gambar IV.8 :
Gambar IV.8. Software Interface
IV.3. Hardware
Setelah semua rangkaian yang telah selesai dirancang pada alat pengukur
gas karbon monoksida berbasis mikrokontroler ATmega16 dan interface, kemudian
dilakukan penyatuan semua rangkaian yang telah selesai. Berikut adalah gambar
hasil dari perancangan alat pengukur
gas karbon monoksida pada kendaraan berbasis mikrokontroler ATmega16 dan interface, ditunjukan oleh gambar IV.9 :
Gambar IV.9. Keseluruhan dari Hardware
IV.4. Uji
Coba Perangkat
Pengujian perangkat dilakukan guna mendapatkan hasil yang maksimal pada alat
pengukur gas karbon monoksida pada kendaraan bermotor berbasis mikrokontroler
ATmega16 dan interface ini. Ada beberapa pengujian yang akan dilakukan antara lain:
IV.4.1 Pengujian
Rangkaian Mikrokontroler ATmega16
Untuk mengetahui apakah rangkaian
mikrokontroler ATmega16 telah bekerja dengan baik, maka dilakukan
pengujian. Pengujian bagian ini dilakukan dengan memberikan program sederhana pada
mikrokontroler ATmega16, Programnya adalah sebagai berikut:
$regfile = "m16def.dat"
$crystal = 11059200
$baud = 9600
Config Lcdpin = Pin , Db4 = Portc.4 , Db5 = Portc.5 , Db6 = Portc.6 , Db7
= Portc.7 , E = Portc.1 , Rs = Portc.0
Config Lcdbus = 4
Config Lcd = 16 * 2
Config Adc = Single , Prescaler = Auto , Reference = Avcc
Start Adc
Cursor Off
Cls
Do
Upperline
Lcd " TEST HARDWARE "
Lowerline
Lcd Getadc(0)
waitms 500
Loop
Program
di atas bertujuan untuk menampilkan tulisan “TEST HARDWARE” di LCD 16x2 yang terhubung ke mikrokontroler melalui
PORTC. Apabila LCD 16x2 menampilkan tulisan “TEST HARDWARE” dan nilai ADC seperti tulisan diatas,
maka rangkaian minimum mikrokontroler ATmega16 telah bekerja dengan baik.
IV.4.2 Pengujian Downloader
Pengujian rangkaian downloader
ini dapat dilakukan dengan memindahkan data program dari komputer ke mikrokontroler
ATmega16. downloader terlebih dahulu disambungkan
ke komputer, melalui port USB. Data
program diketik pada software BascomAVR menggunakan bahasa Basic kemudian di-Compile dan di-download
ke mikrokontroler. Jika proses men-download
tidak terdapat error, maka downloader dan mikrokontroler yang
digunakan dalam kondisi baik.
IV.5. Pengujian Perangkat
Pada perancangan alat pengukur
gas karbon monoksida pada kendaraan bermotor berbasis mikrokontroler ATmega16
dan interface, terdapat dua mode penggunaan, yaitu modeLCD dan ModeUSB atau menggunakan
software interface. Berikut adalah gambar pada saat perangkat dihidupkan,
ditunjukan pada gambar IV.10 berikut :
Gambar IV.10. Perangkat Pada Awal Dijalankan
Setelah perangkat dihidupkan, perangkat akan
menampilkan pemilihan mode yang akan
digunakan pengguna. Berikut adalah gambar dari proses pemilihan mode, ditunjukan pada gambar IV.11
berikut :
Gambar IV.11. Pemilihan Mode
IV.5.1. Pengujian
Mode LCD
Pemilihan mode ini dilakukan dengan
penekanan tombol “modeLCD” pada
perangkat. Pada mode ini, pengguna
dapat melihat data ADC dari sensor dan data konsentrasi gas CO yang terukur dalam
satuan ppm. Berikut adalah gambar pada saat modeLCD
dijalankan, ditunjukan pada gambar IV.12 berikut :
Gambar IV.12. Mode LCD
Setelah itu usahakan putaran mesin pada kendaraan telah mencapai putaran
menengah dan dalam kondisi stabil, dan jika data sensor gas CO yang diterima
pada saat pengukuran terlihat stabil, maka dapat dilakukan penguncian nilai
konsentrasi gas yang terdeteksi dan menampilkannya pada LCD dengan menekan
tombol “Proses”. Berikut adalah
gambar pada saat proses hasil pengukuran, ditunjukan pada gambar IV.13 berikut
:
Gambar IV.13. Hasil Pengukuran ModeLCD
IV.5.2. Pengujian
Mode Software Interface
Pemilihan mode ini dilakukan
dengan penekanan tombol “modeUSB”
pada perangkat. Sebelum melakukan pemilihan modeUSB,
pengguna harus menghubungkan perangkat
melalui port USB terlebih dahulu, kemudian
menjalankan software interface
nya. Dapat dilihat pada gambar IV.14 berikut :
Gambar IV.14. Perangkat Terhubung Ke Komputer
Setelah terhubung, pengguna dapat melakukan koneksi ke perangkat dengan
cara, menekan tombol “Baca Port”,
kemudian pada “Combo box” pilih Port (COM) yang sedang terhubung ke
perangkat dengan kabel usb to serial atau
terlebih dahulu bisa melihat dari device
manager, port (com) mana yang
sedang terhubung. Lalu tekan tombol “Koneksikan”
untuk melakukan koneksi perangkat dengan software
interface,jika sudah terkoneksi maka akan ada tulisan “Status : Sedang Terkoneksi” pada status bar. seperti ditunjukan
pada gambar IV.15 berikut :
Gambar IV.15. Melakukan Koneksi Ke Perangkat
Setelah perangkat telah terkoneksi pada software interface, pengguna dapat melihat langsung data gas CO
yang dikirim oleh perangkat pada software
interface Secara Real-Time atau
selama perangkat masih hidup dan terkoneksi software
interface. Disamping itu pengguna dapat melanjutkannya dengan mengisi data nama pemilik kendaraan dan nomor
plat kendaraan pada form yang
tersedia di-software interface. Seperti
terlihat pada gambar berikut :
Gambar
IV.16. Tampilan
Software Interface Pada Saat Menerima
Data dan Mengisi Data Kendaraan
Seperti yang sudah dijelaskan
pada bab sebelumnya, pada saat pengujian usahakan putaran mesin kendaraan
mencapai putaran menengah atau kisaran 3000-7000 rpm dan usahakan dalam kondisi
stabil. Jika data sensor gas sudah terlihat stabil pada software interface,
maka pengguna dapat melakukan penguncian nilai konsentrasi gas yang telah diukur
dengan menekan tombol “Proses” pada software
interface.
Software interface juga dapat menyimpan data pada
saat pengukuran berlangsung dengan menekan tombol “Simpan Data Rekaman Sensor”
dan juga dapat menyimpan data
dari hasil pengukuran dengan menekan tombol “Simpan Hasil Pengukuran” dan
tombol “Bersihkan” untuk membersihkan
data yang ada pada listbox.
Penyimpanan data logging ke dalam
teks ditunjukan oleh gambar IV.17. berikut :
Gambar
IV.17. Tampilan
Hasil Penyimpanan Datalog
Untuk menghentikan program dapat dilakukan
dengan melakukan disconnect pada
perangkat, sehingga data akan terputus serta menekan tombol “reset” pada mikrokontroler. Untuk penggunaan
program pada perangkat dapat dilakukan dengan menekan menu “reset” atau mengulang prosesnya dari
awal. Untuk keluar dari program dapat dilakukan dengan menekan tombol “Keluar”.
IV.6. Analisa Perangkat
IV.6.1. Hasil Pengujian
Sensor Gas MQ-7
Untuk menentukan nilai konsentrasi gas Karbon Monoksida terlebih dahulu harus mengetahui nilai Rs, nilai Rs merupakan nilai konsentrasi gas untuk
menentukan nilai satuan yang diukur, dalam hal ini nilai satuan gas dinyatakan
sebagai ppm. Satuan ppm merupakan Part per Milion yang artinya partikel per sejuta. Berdasarkan
datasheet sensor MQ-7, nilai Rs dapat ditentukan dengan rumus seperti berikut :
Rs
= (Vc / VRL) - 1 x RL
Vc merupakan tegangan input yang
dibutuhkan pada rangkaian, dalam hal ini Vc diberikan tegangan 5V. Pada
sistem ini menggunakan nilai RL sebesar 10 KΩ. Dari persamaan di atas, semakin
banyak gas maka resistansi semakin menurun dan nilai VRL semakin membesar. VRL
merupakan nilai output sensor yang nilainya selalu berubah-ubah. Untuk mengetahui akurasi dari sensor
gas perlu dilakukan kalibrasi sensor. Pengkalibrasian sensor dilakukan dengan
mencatat nilai Rs pada setiap perubahan konsentrasi gas CO yang tertera
di alat ukur Gas analyzer SY-GA
401. Gas analyzer SY-GA
401 merupakan alat standar
penguji emisi gas buang. Alat ini mempunyai beberapa sensor yang integrasi
diantaranya dapat menghitung kadar gas Karbon Monoksida, Oksigen, Karbon
Dioksida dan Hidrokarbon.
Gambar
IV.18 Pengujian menggunakan Gas analyzer SY-GA 401
Perubahan nilai Rs terhadap konsentrasi gas CO
dicatat dalam tabel dibawah ini :
Tabel IV.I. Perubahan
Rs Terhadap Konsentrasi Gas CO
Gambar IV.19 Grafik Perubahan Rs Terhadap Konsentrasi Gas
Co
Rumus untuk mencari nilai ppm
diperoleh dari persamaan polynomial dengan menggunakan analisis trendline menggunakan Microsoft excel
yaitu :
y = 0.067x2 - 29.31x + 3229.
R² = 0.999
R² = 0.999
Nilai ppm hasil pengujian sensor berdasarkan analisa tredline di tunjukan pada table berikut.
Tabel IV.2. Nilai Perbandingan PPM Dengan Alat Gas analyzer
SY-GA 401 Berdasarkan Analisa Trendline
Rs(Kohm)
|
Ppm (pada Gas analyzer SY-GA 401)
|
Ppm pada alat
(Hasil Perhitungan = 0.067(Rs) - 29.31(Rs) + 3229. ) |
% alat error
|
8
|
3020
|
2998.808
|
0.701 %
|
10
|
2970
|
2942.6
|
0.942 %
|
17
|
2700
|
2750.093
|
1.855 %
|
169
|
200
|
189.197
|
5.401 %
|
222
|
20
|
24.208
|
21.04 %
|
Jumlah
persentase alat error
|
29.939 %
|
Rata-rata kesalahan pengukuran = 29.939 % / 5 pengujian = 9.987 % . Dari hasil pengujian di atas, disimpulkan bahwa sensor gas
MQ-7 berkerja kurang baik, dengan jumlah
selisih rata-rata kesalahan 9.987
% dari 5 pengujian. Ketidak akuratan dalam pengukuran ini
disebabkan karena hal-hal sebagai berikut:
1.
Peletakan
sensor yang kurang tepat
2.
Putaran
mesin kendaraan yang tidak stabil atau tetap.
3.
Suhu dan
angin gas buang kendaraan yang tinggi menyebabkan pembacaan sensor jadi tidak
stabil.
4.
Sifat gas
CO itu sendiri yang sangat mudah terkontaminansi oleh gas-gas lainnya,
menyebabkan sulit untuk mendapatkan data yang akurat.
Adapun
Standart dari pencemaran udara untuk gas karbon monoksida dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel IV.3 Standar Pencemaran Udara Untuk Gas Karbon Monoksida
Katagori
|
Kadar CO (dalam Ppm)
|
Baik
|
0-50 ppm
|
Sedang
|
51-100 ppm
|
Tidak Sehat
|
101-199 ppm
|
Sangat Tidak Sehat
|
200-299 ppm
|
Berbahaya
|
Ø 300
ppm
|
Dan berdasarkan peraturan menteri negara lingkungan hidup nomor 05 tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama menteri negara lingkungan hidup, dapat dilihat dari tabel berikut:
Tabel IV.4 Kendaraan Bermotor Katagori
L
Katagori
|
Tahun
Pembuatan
|
Parameter
|
Metode
uji
|
|
CO (
% )
|
HC (
ppm )
|
|||
Sepeda Motor 2 Langkah
|
<
2010
|
4.5
|
12000
|
idle
|
Sepeda Motor 4 Langkah
|
<
2010
|
5.5
|
2400
|
idle
|
Sepeda Motor (2 langkah dan 4 langkah)
|
>
2010
|
4.5
|
2000
|
idle
|
Jadi dapat disimpulkan, jika
hasil pengukuran kadar gas CO pada kendaraan bermotor tidak melebihi 4.5 %
(4500 ppm), maka gas buang kendaraan tersebut masih tergolong standart.
IV.7. Kelebihan dan Kekurangan
Pada perancangan
alat pengukur gas karbon monoksida pada kedaraan bermotor berbasis
mikrokontroler ATmega16 dan interface masih
jauh dari sempurna. Perakitan dan pembuatan perangkat ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan,
diantaranya:
a.
Kelebihan
Adapun beberapa kelebihan yang dimiliki alat
pengukur gas karbon monoksida pada kendaraan bermotor berbasis mikrokontroler
ATmega 16 dan interface ini, antara
lain :
1.
Perangkat dapat
mendeteksi / mengukur konsentrasi gas CO dengan cepat.
2.
Perangkat dirancang
seminimalis mungkin sehingga dapat digunakan dengan mudah.
- Dapat berfungsi sebagai pengukur gas karbon
monoksida pada ruangan.
- Pada software
interface, dapat menyimpan hasil pengukuran secara mudah sehingga
dapat dijadikan data logging untuk kebutuhan yang
lainnya.
- Perangkat memiliki fitur berupa ModeLCD dan ModeUSB, sehingga dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan.
- Sumber daya dapat menggunakan baterai, USB ataupun melalui power supply.
b.
Kekurangan
Adapun beberapa kekurangan yang dimiliki alat
pengukur gas karbon monoksida (CO) pada kendaraan bermotor berbasis
mikrokontroler ATmega16 dan interface ini,
antara lain adalah :
- Waktu untuk pemanasan sensor MQ-7 yang kurang
mengakibatkan data gas yang kurang akurat.
- Sifat gas CO itu sendiri sangat mudah
terkontaminasi oleh gas-gas lainnya, Sehingga saat proses pengukuran sulit
untuk mendapatkan data gas yang stabil.
- Koneksi antara komputer dengan perangkat masih menggunakan
perantara kabel.
- Penyimpanan data
logging harus dilakukan dengan penekanan tombol, tidak secara otomatis.
- Penggunaan baterai pada saat menggunakan ModeLCD tidak bertahan lama, karena
membutuhkan daya yang cukup besar.
- Sensor gas karbon monoksida MQ-7 kurang cocok
pada penggunaan untuk industri, dikarenakan kurang akurat terhadap
perhitungan konsentrasi gas.
hallo, boleh minta coding bascomnya?
BalasHapusfungkyking01@gmail.com
terima kasih
boleh minta koding baskomnya hermantomant@gmail.com
BalasHapusmas boleh minta source code interfacenya?
BalasHapuswalah, mentalnya peminta source code semua...
BalasHapusmajunya kapan bro